Kejang adalah gangguan pada otak. Berbagai penyebab, antara lain demam, infeksi, gangguan elektrolit, peningkatan TIK, perdarahan, trauma, dan keganasan, semua dapat melatarbelakangi ganguan kelistrikan pada otak yang dimanifestasikan dalam kejang. Kejang dapat terjadi pada anak, dewasa, dan orang hamil. Kejang adalah kasus emergensi yang membutuhkan penanganan segera untuk menyelamatkan kehidupan dan semaksimal mungkin menghindari kerusakan otak lebih lanjut.
Kejang demam pada anak merupakan kasus klinis yang sering dijumpai dalam praktek. Kejang demam pada anak bisa bersifat sederhana dan kompleks . Manajemen terhadap anak kejang pada saat serangan, pencegahan, dan mencari penyebab kejang mutlak diperlukan. Pendidikan yang benar mengenai kejang untuk orang tua juga penting. Jika terlambat mengatasi kejang pada anak, ada kemungkinan penyakit epilepsi, atau bahkan keterbalakangan mental muncul di kemudian hari. Kondisi yang menyedihkan ini bisa berlangsung seumur hidupnya bisa mengganggu pertumbuhan anak yang optimal.
Kejang pada remaja dan dewasa yang sering menimbulkan serangan. Epilepsi memiliki banyak etiologi, manajeman diagnosis, penanganan dan terapi terus dikembangkan, termasuk stem cell dan akupuntur sebagai modalitas terapi pada epilepsi.
Eklamsi merupakan kejang pada kehamilan, disertai hipertensi berat dan proteinuri. Sampai saat ini penyebab pasti eklamsi masih terus dikaji. Radikal bebas diduga menjadi salah satu penyebab eklamsi. Oleh karena itu antioksidan yang diyakini berperan dalam mencegah eklamsi bisa digunakan dalam pencegahan.